About Me
- adnan habsi
- jangan lupa ya kasih komentar,aku tunggu komentarnya....
Category
- elektronika (3)
- entertainment (3)
- internet (10)
- kesehatan (17)
- motivasi (18)
- otomotif (19)
- pengetahuan (64)
- Sport (6)
Followers
Rabu, 23 November 2011
Mengapa Anda Tidak Perlu Khawatir Dengan Kegagalan?
Jika anda pernah mencoba sesuatu hal yang baru dan gagal, saya yakin bahwa anda adalah seseorang yang enak untuk saya ajak bicara dibanding dengan orang-orang yang merasa semuanya lancar-lancar atau baik-baik saja.
Orang-orang seperti itu menurut saya, tidak pernah mencoba sesuatu hal yang baru. Namun anda adalah seseorang yang berbeda …… lho dari mana saya tahu? …. Karena anda berkunjung ke blog saya dan membaca artikel-artikel saya ini, yang berarti anda ingin merubah kehidupan anda menjadi lebih baik dari saat ini. Anda ingin mencari sesuatu hal yang baru yang dapat anda terapkan di kehidupan anda.
Anda mempunyai semangat dan saya yakin anda juga mempunyai pengalaman hidup yang luar biasa. Mungkin sudah banyak sekali kegagalan yang anda rasakan dan mungkin juga sebagian dari anda sudah sampai pada taraf ragu akan keyakinan anda sendiri untuk meraih apa yang anda inginkan. Mampukah saya? Berhasilkah saya? Sepertinya saya tidak sanggup lagi menghadapi kegagalan.
Hal-hal dibawah ini adalah beberapa point tentang kegagalan yang ingin saya sharingkan kepada anda. Saya berkonsentrasi penuh selama 3 hari menyusun artikel ini, mudah-mudahan dapat menjadi sesuatu yang bermanfaat untuk anda. Setidaknya jika ada orang yang sangat terbantu dengan artikel ini, tentu saja akan membuat saya bahagia karena jerih payah saya tidak sia-sia
Kegagalan menciptakan pilihan-pilihan baru
Mungkin anda tidak dapat menyerap semua pelajaran yang anda terima dari kegagalan anda, namun tetap saja hal tersebut menjadi harta tak ternilai untuk anda. Kegagalan juga menjadi momen yang tepat dimana anda merenungkan kembali tujuan awal anda, melihat di sekeliling dan memutuskan alasan mengapa anda tidak boleh menyerah.
Bagian yang paling baik dari sebuah kegagalan adalah anda akan dibawa ke sebuah jalan yang belum pernah anda temukan sebelumnya.
Pintu yang baru akan terbuka, hubungan anda dengan beberapa orang mungkin akan bertambah kuat, sebaliknya mungkin juga hubungan anda dengan beberapa orang lain menjadi renggang karena anda gagal.
Kegagalan melatih kesabaran anda
Jika anda adalah orang yang cepat emosi, apalagi ketika anda mengalami kegagalan, itu adalah satu hal yang sangat alamiah. Saya rasa hampir semua orang merasakan kekesalan atau kemarahan ketika menghadapi kegagalan. Namun poin yang pentingnya adalah jangan memendam kekesalan atau kemarahan anda.
Poin kedua adalah jangan berusaha mencari hal-hal untuk dijadikan alasan kegagalan anda. Seperti, saya tidak mendapat dukungan dari pasangan saya, ini akibat saya tidak mempunyai modal yang cukup, saya tidak mempunyai kendaraan pribadi untuk mobilitas saya, saya memang dilahirkan dari keluarga yang bermental kecil, dsb.
Sekali anda menjadikan hal-hal tersebut sebagai alasan kegagalan anda, maka itu akan menjadi bagian dalam diri anda. Anda akan membawa alasan itu kemanapun anda pergi sehingga lama kelamaan akan meracuni anda.
Silahkan lampiaskan emosi anda, tentunya dalam batas-batas wajar. Mungkin anda ingin melampiaskannya dengan menangis, menangislah. Mungkin anda ingin melampiaskannya dengan pergi ke cafe untuk mendengarkan life musik, pergilah ke cafe.
Namun cukup sampai disitu. Masa depan yang sangat cerah masih menanti anda. Bangkit dan berjalanlah kembali.
Kegagalan merupakan sumber dari kreatifitas
Siapa yang menghendaki kegagalan? Namun jika anda tidak pernah berharap untuk mengalami kegagalan maka pikiran anda tidak dirangsang untuk berkembang. Gagal akan mendorong anda menjadi lebih kreatif.
Coba anda ingat-ingat kembali masa kecil anda. Jika anda lupa, anda bisa melihat pada anak anda sendiri atau anak-anak kecil di sekitar anda. Mereka tidak pernah takut akan berbuat kesalahan ataupun mengalami kegagalan. Mereka melakukan semua hal yang ingin mereka lakukan tanpa berpikir panjang resikonya. Kadang mereka jatuh namun dalam sekejap mereka bangkit dan berlari-lari kembali. Mereka kadang menemukan jalan buntu ketika melakukan sebuah permainan namun mereka tidak berhenti, mereka berusaha mencari solusi-solusi yang baru. Akibatnya pikiran mereka begitu kreatif. Kita semua bisa mencontoh pikiran murni mereka yang belum banyak terkontaminasi oleh lingkungan sekitarnya.
Kegagalan akan mengoptimalkan potensi anda
Mungkin anda mempunyai seorang ’guru’ dalam hidup anda atau atasan bagi mereka yang berkarir. Saya percaya bahwa guru atau atasan yang baik akan mengarahkan anda untuk berani mengambil resiko. Mereka mempunyai suatu keyakinan bahwa pikiran yang konservatif tidak akan membuat potensi diri keluar dengan optimal.
Semakin sering anda mengalami kegagalan, otak anda akan semakin dilatih untuk menghadapi permasalahan dan bagaimana mencari jalan keluarnya.
Saya meyakini bahwa setiap orang memiliki potensi diri yang sangat besar dengan keunikannya masing-masing. Anda dapat mengetahui kedahsyatan potensi yang anda miliki hanya dengan keberanian menghadapi masalah, tidak ada jalan lain.
Anda memperoleh kekuatan dengan mengalami kemalangan
Bersyukurlah jika anda mengalami kegagalan atau kemalangan. Karena dengan kegagalan anda sedang disiapkan untuk meraih kesuksesan yang lebih besar. Anda akan ditempa untuk menjadi lebih kuat dari sebelumnya.
Saya akan memberikan sedikit ilustrasi :
Anda tahu pohon bambu cina? Jika anda termasuk orang yang tidak sabar menunggu pertumbuhan sebuah tanaman, mungkin pohon bambu tersebut sudah menjadi korban anda.
Pohon bambu cina tidak akan menunjukkan pertumbuhan berarti selama 6-7 tahun pertama, mungkin hanya tumbuh beberapa puluh cm saja. Namun setelah waktu tersebut, pertumbuhan pohon bambu cina tidak dapat dibendung, ia tumbuh begitu cepatnya dan ukurannya bukan lagi cm melainkan meter.
Sebetulnya apa yang terjadi pada pohon bambu cina tersebut? …. Selama 6-7 tahun pertama, ia bukannya tidak mengalami pertumbuhan, hanya saja kita memang tidak melihat pertumbuhannya dengan kasat mata. Fokus pertumbuhan pohon bambu cina pada waktu tersebut adalah pada akar, bukan pada batang. Pohon bambu cina sedang menyiapkan pondasi yang kuat agar ia bisa menopang ketinggiannya yang berpuluh-puluh meter.
Bayangkan apa yang terjadi jika pohon bambu cina tidak mempunyai akar yang cukup kuat untuk menopang ketinggiannya? Sedikit tiupan angin saja akan membuatnya tumbang.
Jika anda seringkali mengalami kegagalan dan merasa koq jauh sekali dari kesuksesan yang anda impikan, bukan berarti anda tidak mengalami perkembangan. Justru anda sedang mengalami pertumbuhan yang luar biasa di dalam diri anda. Mental anda sedang ditempa dan dipersiapkan menuju kesuksesan anda. Sama halnya dengan pohon bambu cina tersebut.
Jika anda hanya mengharapkan sebuah hasil yang instan, apapun itu, nasib anda akan seperti pohon bambu yang tidak memiliki akar yang kuat. Sedikit goncangan saja, anda akan jatuh begitu kerasnya.
Jadi sekali lagi bersyukurlah dengan segala kemalangan dan kegagalan anda, anda akan memperoleh kekuatan karenanya.
Read More..
Label:
motivasi
5 Alasan Mengapa Anda Harus Banyak Tersenyum
Tersenyum adalah suatu tindakan yang paling mudah, paling sederhana, paling murah dan paling menyenangkan di dunia.
Seringkali kita melupakan tindakan ini dalam kehidupan kita sehari-hari. Kita merasa sudah terlalu letih oleh kerjaan yang menumpuk, membayar tagihan-tagihan atau kasir toko yang menyebalkan ketika tadi berbelanja.
Para pembaca yang budiman, simaklah berikut ini 5 alasan mengapa anda harus banyak tersenyum :
1. Anda akan mendapatkan lebih banyak kebahagiaan
Cobalah paksakan diri anda untuk tersenyum selama 30 detik mulai dari sekarang. Lakukan pula ketika anda mengalami kemalangan. Dengan membiasakan tersenyum, tidak peduli bagaimana perasaan anda saat itu, di dalam tubuh anda akan terjadi reaksi-reaksi kimia yang dapat membuat anda merasa bahagia.
Cobalah dan rasakan perbedaannya.
2. Senyuman dapat merubah keadaan anda
Jika anda merasa putus asa, marah atau bosan, sebuah senyuman akan mengubah keadaan emosi anda menjadi lebih positif. Dan sebuah keadaan yang positif tidak hanya membuat hidup anda lebih menyenangkan tetapi juga membuka segala kemungkinan lain dalam pikiran anda. Anda akan melihat dunia dengan cara yang berbeda melalui lensa kebahagiaan. Dari situ anda dapat mulai membangun sederetan tindakan yang positif dan berinterasksi dengan banyak orang setiap harinya.
3. Senyuman dapat mengubah keadaan orang lain
Jika anda berjalan ke dalam sebuah ruangan atau menuju ke sebuah toko dengan senyuman di wajah anda, akan membuat semuanya berbeda. Semua orang akan berbalik tersenyum pada anda. Hal ini akan banyak membantu mencairkan setiap ketegangan atau kekakuan yang ada. Interaksi anda akan lebih terbuka, santai dan penuh dengan kegembiraan.
4. Tersenyum? Apa ruginya?
Ketika memilih antara mengerutkan dahi, ekspresi kosong atau tersenyum, tampaknya pilihan terakhir adalah pilihan yang paling produktif dan positif, bukankah demikian? Seringkali anda lupa untuk tersenyum atau mungkin anda tidak terlalu suka untuk tersenyum. Tapi jika anda berusaha untuk menggunakan senyuman anda sesering mungkin, anda lama-kelamaan akan mempunyai kebiasaan yang baru, kebiasaan yang jauh lebih positif. Jika anda termasuk orang yang selalu memperhitungkan untung rugi untuk segala hal, cobalah pertanyaan ini, ‘apa ruginya anda tersenyum?’
5. Lebih mudah untuk tersenyum daripada melakukan yang sebaliknya
“Dibutuhkan tujuh puluh dua otot untuk berkerut, tetapi hanya tigabelas otot untuk tersenyum.”
- Anonim -
Jadi sebetulnya anda menggunakan jauh lebih sedikit otot ketika tersenyum dibandingkan saat anda mengerutkan dahi atau memasang muka marah. Dengan membiasakan diri untuk tersenyum, maka otot tersenyum anda akan menjadi lebih kuat daripada otot untuk mengerutkan dahi anda, sehingga lama kelamaan anda akan lebih mudah untuk tersenyum daripada melakukan hal yang sebaliknya.
Read More..
Label:
motivasi
Kopi atau Gelas, mana yang lebih penting
"when you meet a man, you judge by clothes he wears. When you leave, you judge him by his heart–Ancient Russian Proverb"
Seorang ibu guru bijak yang hampir pensiun mengundang anak-anak didiknya untuk berkumpul di rumahnya. Mereka telah berpisah belasan tahun.
Sampai pada masa pertemuan itu,ada beberapa belas orang yang datang dan saling berpelukan hangat. Melepaskan rasa kangen, penasaran dan kehilangan yang mereka rasakan sebelumnya.
Masing-masing dari mereka bercerita soal kehidupan yang mereka jalani selepas dari bangku SMA merka yang indah. Berkisah soal pekerjaan, suka-dukan, masalah, probelsmyang berhasil mereka hadapi. Kesuksesan yang mereka raih.
Juga tak lepas soal romansa yang pernah mereka alami ketika dulu mereka semua berseragam putih-abu-abu. Tapi diam-diam dari mereka juga saling menilai; sesukses dan sekaya apa teman-teman satu kelasnya itu.
Ibu guru yang bijak hanya senyum-senyum perhatikan para siswa kesayangannya itu. Dia tahu bahwa mereka saling menilai dan menimbang ‘kehebatan’ teman-temannya.
Satu hari penuh mereka bergurau, bercerita, mengasuh bayi dan anak-anak yang mereka bawa serta, makan siang. Sampai tibalah saatnya waktu minum kopi. Satu sesi terakhir sebelum masing-masing mereka kembali kepada kehidupannya. Dan tentu saja, pasti ada wejangan bijak yang akan mereka bawa pulang. Seperti dulu, ketika mereka sering main dan menghabiskan waktu di rumah ibu guru yang nyaman nan teduh.
“Ibu sudah siapkan kopi untuk kalian semua. Jangan khawatir, meski rumah ibu kecil, tapi semuanya dapat gelas kok…” kata ibu guru berseloroh canda.
Para anak didik itu berbaris rapi mengambil gelas, dan menuang kopi dari teko. Satu, dua, … sepuluh, …dua belas, gelas terakhir. Siswa terakhir, agak terdiam, tercenung sejenak sebelum mengambil gelasnya. Gelas kaleng yang dinding dalamnya menghitam karena karat kopi. Sejurus kemudia cepat dia mengambil gelas dan menuang kopi. Menghirup aroma pekat, dan slurrp! terasa di lidahnya kopi yang begitu nikmat.
Setelah semua kebagian kopi, ibu guru mengajak mereka duduk di taman belakang. Di bawah rerimbunan daun pohon mangga yang menanti berbunga. Masing-masing mengambil tempat senyamannya.
“Ibu bahagia sekali seharian ini. Melihat kalian semua berkumpul, menyempatkan waktu berkunjung.”
Ibu guru menceritakan betapa bahwa dia bangga dengan kesuksesan para siswanya itu. Meski tidak semuanya bisa hadir.
“Ibu tau beberapa dari kalian tak datang. Ibu juga tak tau alasan mereka tak datang. Mudah-mudahan mereka baik-baik saja. Ibu hanya khawatir akan satu hal,” Sejenak hening.
“Ibu tak ingin kalian semua menikmati kopi yang kalian minum. Bukan gelas tempat kalian menampung kopinya.” IBu guru memandangi satu-persatu muridnya yang tertunduk malu. Merasa disindir. Semua dari mereka berusaha menghindar untuk mengambil cangkir kaleng yang akhirnya diambil oleh orang terakhir karena tak ada pilihan lain.
“Iya, penampilan itu penting. Tanpa gelas yang bagus, harga segelas kopi di sebuah warkop sepersepuluh harga kopi di sebuah cafe di sebuah mall. Tapi ibu yakin, jika kalian tukar masing-masing gelas kalian dengan kawan-kawanmu di sebelah rasanya tak ada bedanya. Kalian menuang dari teko yang sama…”
“Kita, merasa terganggu ketika mendapatkan kemasan yang kurang sedap dipandang. Meski isi di dalam kemasan itu bagus. Nah, mungkin salah satu alasan beberapa orang kawan kalian tak datang hari ini adalah karena mereka merasa ‘kemasan’ mereka tak sebagus kemasan yang kalian pakai. Pertanyaan ibu adalah, apakah kalian menganggap teman kalian yang tidak datang tadi ‘tidak baik’ karena ‘kemasan’ mereka tidak sebagus kalian?”
Hampir Serentak mereka menjawab, “Tidak, Bu!”
“Mereka tetap teman kami, saudara kami,” Seorang dari mereka menjawab, yang mendapat cangkir kaleng tadi. “Omong-omong saya sudah cobain, kopi dari gelas sebelah, rasanya sama enaknya… hehehe…” GRRRR… terdengar riuh suar tertawa.
Ibu guru hanya tersenyum lebar. “Ibu sayang kalian semua. Baju apapun yang kalian kenakan…”
Read More..
Seorang ibu guru bijak yang hampir pensiun mengundang anak-anak didiknya untuk berkumpul di rumahnya. Mereka telah berpisah belasan tahun.
Sampai pada masa pertemuan itu,ada beberapa belas orang yang datang dan saling berpelukan hangat. Melepaskan rasa kangen, penasaran dan kehilangan yang mereka rasakan sebelumnya.
Masing-masing dari mereka bercerita soal kehidupan yang mereka jalani selepas dari bangku SMA merka yang indah. Berkisah soal pekerjaan, suka-dukan, masalah, probelsmyang berhasil mereka hadapi. Kesuksesan yang mereka raih.
Juga tak lepas soal romansa yang pernah mereka alami ketika dulu mereka semua berseragam putih-abu-abu. Tapi diam-diam dari mereka juga saling menilai; sesukses dan sekaya apa teman-teman satu kelasnya itu.
Ibu guru yang bijak hanya senyum-senyum perhatikan para siswa kesayangannya itu. Dia tahu bahwa mereka saling menilai dan menimbang ‘kehebatan’ teman-temannya.
Satu hari penuh mereka bergurau, bercerita, mengasuh bayi dan anak-anak yang mereka bawa serta, makan siang. Sampai tibalah saatnya waktu minum kopi. Satu sesi terakhir sebelum masing-masing mereka kembali kepada kehidupannya. Dan tentu saja, pasti ada wejangan bijak yang akan mereka bawa pulang. Seperti dulu, ketika mereka sering main dan menghabiskan waktu di rumah ibu guru yang nyaman nan teduh.
“Ibu sudah siapkan kopi untuk kalian semua. Jangan khawatir, meski rumah ibu kecil, tapi semuanya dapat gelas kok…” kata ibu guru berseloroh canda.
Para anak didik itu berbaris rapi mengambil gelas, dan menuang kopi dari teko. Satu, dua, … sepuluh, …dua belas, gelas terakhir. Siswa terakhir, agak terdiam, tercenung sejenak sebelum mengambil gelasnya. Gelas kaleng yang dinding dalamnya menghitam karena karat kopi. Sejurus kemudia cepat dia mengambil gelas dan menuang kopi. Menghirup aroma pekat, dan slurrp! terasa di lidahnya kopi yang begitu nikmat.
Setelah semua kebagian kopi, ibu guru mengajak mereka duduk di taman belakang. Di bawah rerimbunan daun pohon mangga yang menanti berbunga. Masing-masing mengambil tempat senyamannya.
“Ibu bahagia sekali seharian ini. Melihat kalian semua berkumpul, menyempatkan waktu berkunjung.”
Ibu guru menceritakan betapa bahwa dia bangga dengan kesuksesan para siswanya itu. Meski tidak semuanya bisa hadir.
“Ibu tau beberapa dari kalian tak datang. Ibu juga tak tau alasan mereka tak datang. Mudah-mudahan mereka baik-baik saja. Ibu hanya khawatir akan satu hal,” Sejenak hening.
“Ibu tak ingin kalian semua menikmati kopi yang kalian minum. Bukan gelas tempat kalian menampung kopinya.” IBu guru memandangi satu-persatu muridnya yang tertunduk malu. Merasa disindir. Semua dari mereka berusaha menghindar untuk mengambil cangkir kaleng yang akhirnya diambil oleh orang terakhir karena tak ada pilihan lain.
“Iya, penampilan itu penting. Tanpa gelas yang bagus, harga segelas kopi di sebuah warkop sepersepuluh harga kopi di sebuah cafe di sebuah mall. Tapi ibu yakin, jika kalian tukar masing-masing gelas kalian dengan kawan-kawanmu di sebelah rasanya tak ada bedanya. Kalian menuang dari teko yang sama…”
“Kita, merasa terganggu ketika mendapatkan kemasan yang kurang sedap dipandang. Meski isi di dalam kemasan itu bagus. Nah, mungkin salah satu alasan beberapa orang kawan kalian tak datang hari ini adalah karena mereka merasa ‘kemasan’ mereka tak sebagus kemasan yang kalian pakai. Pertanyaan ibu adalah, apakah kalian menganggap teman kalian yang tidak datang tadi ‘tidak baik’ karena ‘kemasan’ mereka tidak sebagus kalian?”
Hampir Serentak mereka menjawab, “Tidak, Bu!”
“Mereka tetap teman kami, saudara kami,” Seorang dari mereka menjawab, yang mendapat cangkir kaleng tadi. “Omong-omong saya sudah cobain, kopi dari gelas sebelah, rasanya sama enaknya… hehehe…” GRRRR… terdengar riuh suar tertawa.
Ibu guru hanya tersenyum lebar. “Ibu sayang kalian semua. Baju apapun yang kalian kenakan…”
Read More..
Label:
motivasi
Langganan:
Postingan (Atom)