Jakarta - NASA akhirnya mengakui pernyataan astronot pembelot selama 30 tahun lebih menyangkut pengalamannya di bulan.
"Ada air di bulan, dan jumlahlah cukup besar," kata para ilmuwan secara tegas pada hari Jumat.
"Memang kami menemukan air," kata Anthony Colaprete, penyelidik utama NASA Lunar Crater Observation dan Sensing Satellite mengatakan dalam sebuah konferensi pers.
Konfirmasi itu adalah kabar baik untuk penjelajahan masa depan, yang bisa dilanjutkan dengan mendirikan rumah di atas permukaan bulan.
Selain itu para ilmuwan berharap air dalam bentuk kumpulan es selama jutaan tahun mengandung catatan tentang sejarah tata surya.
Satelit, yang dikenal sebagai Lcross (diucapkan L-cross = salib) menabrak kawah di dekat kutub selatan bulan, sebulan yang lalu. Dampaknya menyebabkan lubang dengan lebar 60 – 100 kaki dan menendang sekurang-kurangnya 24 galon air.
"Kami lebih dari sekedar membaui," kata Peter H Schultz, profesor ilmu geologi di Brown University dan rekan penyelidik misi itu. "Kami praktis mencicipinya."
Selama lebih dari satu dekade, ilmuwan telah melihat tanda air es di bagian kawah dingin di mana matahari tidak pernah bersinar.
Misi Lcross yang terdiri dari dua bagian. Tahap pertama roket melubangi permukaan bulan dan pesawat ruang angkasa kecil kedua mengukur apa yang terhempas dari permukaan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
jangan lupa kasih komentar