Sabtu, 21 November 2009
Ditemukan Jamur Raksasa di Mangkubumi
TASIKMALAYA | DNA - Warga Kota Tasikmalaya dikejutkan dengan penemuan serumpun jamur merang berukuran raksasa tumbuh subur di sebuah kebun milik warga di Kampung Batunungku, Kelurahan Cipari, Kecamatan Mangkubumi.
Jamur yang biasa dimasak atau bahkan dibuat sop itu, Senin kwemarin tumbuh segar dan menjadi tontonan menarik warga setempat bahkan luar daerah karena penasaran ingin melihatnya.
Tumbuhan jamur mirip payung itu tumbuh di tepian sebuah pematang sawah dan nampak masih segar. Jumlah batangnya sudah mencapai 19 buah dengan daun berdiameter antara 15-40 cm, serta lokasi tumbuhnya jamur itu oleh pemilik lahan dikelilingi pagar darurat untuk menghindari tangan-tangan jahil.
Suhada warga Kampung Batununggu mengatakan, bahwa jamur raksasa itu kali pertama ditemukan oleh Atep Jajang warga Kampung Kubang Rt.02/04 Kelurahan Cipari Kec.Mangkubumi pada Minggu pagi (15/11) yang masih tampak ukuran normal seperti jamur pada umumnya.
"Pada hari Minggu pagi, saya lihat ukurannya kecil seperti jamur umumya, tapi ketika saya lihat lagi siang hari jamur itu sudah membesar," katanya.
Atep Jajang menerangkan, bahwa jamur raksasa yang kali pertama terjadi tumbuh di Kampung Batunungku itu pertumbuhannya termasuk cepat bahkan hingga Senin pagi memiliki ukuran diameter lebih dari 40-50 cm.
Dengan ditemukannya jamur raksasa tersebut, Jajang memberitahukan kepada warga lain tentang penemuannya itu untuk dijaga dan dipelihara supaya tidak rusak. Bahkan pemberitahuannya itu membuat warga setempat penasaran dan berkumpul menyaksikan fenomena tanaman jamur yang tumbuh raksasa.
Suhada menjelaskan, sejak ditemukannya jamur raksasa tersebut telah ribuan warga yang berbondong-bondong ingin melihatnya, tak hanya warga Kota Tasik saja."Jamur raksasa ini menjadi tontonan warga setempat, bahkan dari kabupaten lain juga berdatangan ke sini ingin melihat jamur," katanya.
Untuk menjaga keutuhan keberadaan jamur raksasa dari tangan-tangan jahil, Suhada dan warga setempat terpaksa memasang pagar pembatas dari bambu, terutama untuk menghindari banyaknya warga yang ingin menyentuh jamur raksasa.
“Kami berinisiatif memberikan pagar pembatas, untuk menjaga keberadaan jamur raksasa ini tidak lekas layu atau rusak, terutama akibat banyak disentuh warga yang melihatnya,”ujar Suhada.
semoga saja bukan pertanda mo ada gempa lagi.. amiin
BalasHapuswah itu gambarnya??
BalasHapus